Tuesday, January 11, 2011

AS Minta Suriah Tak "Bandel"


Kamis, 22 April 2010 | 15:06 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.comAmerika Serikat memperingatkan bahwa semua pilihan telah tersedia jika Suriah memasok rudal Scud ke Hezbollah. Namun, AS tetap ingin melanjutkan dialog dengan Damaskus. Israel yakin, Suriah memasok rudal-rudal balistik kepada Hezbollah, yang dapat secara dramatis meningkatkan kemampuan milisi Syiah Lebanon itu untuk menyerang negara Yahudi tersebut. Jeffrey Feltman, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Timur Tengah, Rabu, mengatakan, AS sangat khawatir jika Suriah menyerahkan senjata-senjata canggih seperti itu kepada Hezbollah. "Jika laporan-laporan itu benar, kami akan harus meninjau kembali segala cara yang dapat kami lakukan  untuk membuat Suriah mengubah tindakan yang provokatif dan menghasut itu," kata Feltman. "Amerika Serikat telah menunjukkan pada masa lalu bahwa kami dapat melakukan tindakan," katanya dalam dengar pendapat dengan Kongres. "Saya mengharapkan bahwa semua opsi telah tersedia menyangkut masalah ini."
Namun, Feltman dan para pejabat lainnya mengatakan, mereka masih menyelidiki apa yang disebut pengiriman rudal Scud itu. "Kami terus mempelajari masalah itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Philip Crowley. Senator Dianne Feinstein, yang mengetuai  Komite Intelijen Senat, Selasa, mengemukakan kepada AFP, ada kemungkinan besar Hezbollah telah memperoleh rudal-rudal Scud.
Israel melancarkan serangan-serangan di Lebanon tahun 2006 untuk menanggapi lebih dari 4.000 serangan roket Hezbollah yang kurang canggih ketimbang Scud. Perang 34 hari itu menewaskan 1.200 warga Lebanon, sebagian besar sipil, dan lebih dari 160 warga Israel, sebagian besar tentara.
Tuduhan pengiriman rudal-rudal Scud itu muncul ketika AS meningkatkan dialog dengan Suriah. Presiden AS Barack Obama pada Februari lalu mengangkat duta besar pertama AS untuk Damaskus, Robert Ford, untuk periode lima tahun walau Senat belum mengonfirmasikan dia.
Feltman mendukung pendekatan pemerintah Obama itu dengan mengatakan, "Kami tidak akan melakukan pendekatan karena ada satu pengalaman yang tidak menyenangkan. Kami melakukan pendekatan karena itu adalah kepentingan nasional AS."
Ia mengatakan, banyak negara di dunia Arab tidak akan memberikan tanggapan yang baik kepada utusan-utusan AS dalam kunjungan-kunjungan singkat dengan pesan-pesan negatif. "Dengan adaya seorang duta besar, AS dapat bergerak dalam tingkat sangat tinggi secara reguler dan berlanjut," kata Feltman. "Itu akan meningkatkan kemampuan kita untuk menyampaikan pesan kita." Anggota Kongres Eliot Engel dari Partai Demokrat meminta presiden  mempertimbangkan kembali pengiriman seorang duta besar. Ia menyatakan, setelah penunjukan itu, Presiden Suriah Bashar Al Assad menyambut Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Engel bersama dengan anggota Kongres Mark Kirk dari Illinois mengumumkan, mereka akan mengajukan sebuah resolusi  yang mengusulkan sanksi-sanksi lebih keras terhadap Suriah menyangkut masalah rudal-rudal Scud itu. Hezbollah adalah satu-satunya kelompok yang senjatanya tidak dilucuti setelah perang saudara di Lebanon tahun 1975-1990.
Di Beirut, politisi senior Kristen, Samir Geagea, mengatakan, Hezbollah menguasai kebijakan pertahanan negara itu dan menempatkan Lebanon dalam bahaya.
Suriah lama memegang peran penting di Lebanon, tetapi menarik pasukannya tahun 2005 setelah mendapat kecaman atas pembunuhan mantan perdana menteri pro-Barat, Rafiq Hariri.
Sebuah Analisa :
Anggapan amerika serikat tentang kelompok hisbullah telah menerima pasokan rudal scud dan ballistic dari Negara suriah merupakan salah satu bentuk kekhawatiran dan ketakutan yang mampu menjadikan salah satu ancaman bagi Negara yahudi karena secara tidak langsung  hal itu mampu meningkatkan kemampuan milisi Syiah Lebanon untuk menyerang negara Yahudi tersebut,
Anaggapan itu muncul ketika AS meningkatkan dialog dengan Suriah. Presiden AS Barack Obama pada Februari lalu mengangkat duta besar pertama AS untuk Damaskus, Robert Ford, untuk periode lima tahun,
Namun Perdana mentri Lebanon Saad Hariri, membantah bahwa kelompok Hizbullah menerima rudal-rudal Scud dari Suriah dan mengatakan tuduhan-tuduhan itu dilakukan Israel untuk mengancam negaranya. Tuduhan-tuduhan ini adalah sama dengan tuduhan senjata pemusnah massal terhadap Presiden Irak Saddam Hussein Itu tidak ada, Israel sedang berusaha mengulangi skenario yang sama untuk Lebanon. Rumor-rumor tentang Scud hanyalah satu dalih untuk mengancam Negara ini. tuduhan itu "tidak benar". Presiden Israel Shimon Peres secara terbuka menuduh Suriah mengirim rudal-rudal Scud kepada milisi Hizbullah Lebanon.
Washington memanggil diplomat penting Suriah, untuk menyampaikan apa yang disebutnya "tindakan provokatif" pengiriman rudal-rudal itu, yang dikatakannya dapat merupakan satu ancaman pada Lebanon dan Israel. Hizbullah adalah kelompok Islam Syiah yang didukung Suriah dan Iran, yang masuk dalam daftar hitam teroris AS, tetapi adalah anggota dari pemerintah persatuan Lebanon. Kelompok itu berperang melawan Israel tahun 2006 dan memiliki dukungan kuat di Lebanon selatan.
Suriah awal bulan ini membantah bahwa pihaknya membantu Hizbullah dengan rudal-rudal Scud, dan mengatakan Israel menggunakan tuduhan itu sebagai dalih bagi serangan militer. Hariri, yang sering bertikai dengan Hizbullah di masa lalu, mengatakan kelompok itu menang secara sah dalam pemilu di Lebanon selatan dan senjata mereka hanya bisa dilucuti melalui dialog politik.
Hariri dan sekutu-sekutunya menuduh Suriah terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri tahun 2005. Pertikaiannya dengan sekutu Suriah, Hizbullah itu mengancam Lebanon ke perang saudara baru. Tetapi ia kemudian memperbaiki  hubungan dengan Suriah dan membentuk satu pemerintah yang mengikut sertakan kelompok itu.
Dalam dialognya "Kami telah memperbaiki hubungan dengan Suriah. Presiden Suriah Bashar Al Assad dan saya telah memutuskan akan bekerja sama untuk memperbaiki hubungan kami dengan saling menghormati kedaulatan. Tentu saja, anda tidak bisa mengharapkan segala sesuatu dapat berubah dengan satu pertemuan, tetapi kami akan mengatur itu." kata Hariri.
Hariri mengatakan satu pengadilan khusus yang dibentuk di Den Haag, Belanda untuk mengusut pembunuhan ayahnya itu harus diizinkan menjalankan tugasnya. Hariri menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menentang proses perdamaian di Timur Tengah. "Masalah riil adalah Israel tidak ingin menyerahkan daerah kepada Palestina dan mengakui solusi dua negara," kata Hariri yang mengunjungi Roma untuk satu pertemuan dengan Perdana menteri Italia Silvio Berlusconi,

No comments:

Post a Comment

silahkan anda berkomentar namun dengan tidak melakukan spam